Cerita, Cita, Cipta, Karya, dan Kerja Kerasku.

Selasa, 28 Juni 2011

Awal dari Cahaya di Hatiku

Setelah ayah dan ibuku bercerai, ap pindah k'bandung, pindah brsama ayah dan k'2 adikq. D'sna aq tinggal smentara dengan kakak ayahq.

Tp khdupanq benar2 tdak mudah, siang malam aq seakan akan d'jdikan budak bagi pamanq.
Ayahq tdak prnah mngetahui'a, karena ayah harus bkerja d'sbuah perusahaan yg mngharuskan'a k'luar kota.
Cacian dan makian selalu d'limphkan kpda kami. Sbgai kakak mreka aq ingn mlindungi adik2q.

Hingga suatu pagi, yg akhr'a mnjadi kgelapan d'hatiq.
Dri malam aq tdak mnemkan adik prempuanq. Dan ktka kudobrak kamar yg amat k'curigai, trnyata adik prempuanq trgantung dngan tali d'leher'a.
"Yuri...... yuri......", adik laki2q brtriak ktika mlihat adik prempuanq mati bunuh dri.
Ada apa ini? Knapa yuri bunuh dri?



1 bulan sudah sejak kematian Yuri. Adikku Yuri adalah gadis yang ceria, memiliki suara yang indah dan pandai melukis. pamanku memang tidak menyukaiku yang suka membangkang akan sifat - sifatnya yang amat aroga. tapi dia menyayangi adikku Yuri, tapi tidak terlalu menyayangi adik laki - lakiku, Dai. sangat mengherankan kalau Yuri sampai bunuh diri. apa yang membuatnya sampai berpikiran pendek tersebut.

sementara Dai terlihat syok melihat Yuri yang mati tidak wajar. berkali - kali Dai terlihat depresi, dia pun jarang bicara sejak kejadian itu. ayah juga agak syok semenjak kejadian itu, begitu juga pamanku, semenjak kematian Yuri dia agak berubah. menjadi lebih simpatik terhadap kami, terutama Dai.

Tapi tetap saja kejadian itu benar - benar menjanggal dalam pikiranku, apa motif yang menyebabkan kematian adikku.
akhirnya kutelusuri kematian adikku ini. aku mengumpulkan informasi dari teman - temannya.
"Yuri itu sangat ceria, tapi akhir - akhir ini dia memang tampak murung, mungkin habis putus dengan pacarnya?"
pengakuan dari salah satu temannya.

semua informasi aq kumpulkan. hingga aq yang agak berlagak seperti detectif ini menelusuri tempat kejadian.
tidak ada yang janggal disana, saat itu juga kunci kamar ada didalam.

hingga akhirnya aq kekamar adikku, dari pengakuan temannya mungkin dia patah hati, hingga melakukan bunuh diri.
kamar adikku masih sama saat dia masih hidup, banyak lukisan buatan tangannya yang tergantung rapi. beberapa darinya adalah lukisan dari cat minyak.
semua lukisannya sangat indah.
tapi entah mengapa mataku selalu tertuju oleh 1 buah lukisan cat minyak yang sangat aneh. lukisan itu abstrak, hanya terdiri dari warna biru sebagai latar dan dua buah garis vertikal berwarna merah. sedangkan lukisan yang lain memiliki gambar yang jelas. dan lukisan itulah satu satunya yang diberikan tanggal yang merupakan tanggal 2 hari sebelum kematian adikku dan sebuah inisial Y&H dalam sudut kiri bawah lukisan tersebut.

apa makna dari tanggal yang tercantum dalam lukisan itu?
apa makna dari Y&H itu?

Y&H.......
Y&H......
Semalaman Kode itu trus brputar putar d'otakku. Lukisan itu, kode dan tanggal d'dlam'a. Aku yakin ada hbngan'a dngan kmatian Yuri.
Kuputuskan untk kmbli k'kamar Yuri.
Kudekati lukisan itu.
"ada yg aneh dng lukisan ini, knapa hnya ini yg amat brbda", seraya kusentuh lukisan itu.
Tiba-tiba kurasakan ada yg aneh dngan permukaan lukisan minyk ini. Ada 1 si2 prmuka'n yg tdak rata. Kuambl lukisan itu, lalu ku sobek dngan mnggunkan curter. Trnyata trdapat surat d'dalam lukisan trsbut.
Mungkn ini psan kmatian dri Yuri.
Lalu isi surat'a:
Dia tlah mmbrikan hrapan trhdapku, tpi knapa dia pun yg mmbuangku. Aq mencntai'a, dia yg mmbuaiku dngan sribu kata2 manis'a. Hngga aq mngandng ank dri'a. Khdupanku sudah tdak ada arti'a lg. Keluargaku hancur, hdupku hancur, aku malu pada ka2k. Mungkn ini jalan satu2'a. Tapi walau dia tlah mmbuangku, aku tetap mncintai'a.
Aku mencintaimu.....
Paman Haikal.

Ternyta it pnyebab kmatian Yuri. Iblis itu yg mrengut'a.
Ketika aku sdang d'kamar Yuri, trnyata iblis itu tlah kembali k'rumah.
Aku gelap mata, ku ambl curter yg kugunakan td.

Aku ingin membunuh'a........
Dia harus mmbayar semua'a........
DARAH DIBAYAR DENGAN DARAH............
NYAWA HARUS DIBAYAR DENGAN NYAWA........

 Iblis itu harus menrima smuanya. Curtter masih berada ditangnku,saat itu dia brada dikamarnya, kudekati dia dari blakang. tiba - tiba menengok kearahku.

"kau..... kau yang membunuh Yuri......."
kulemparkan surat itu kewajahnya, aneh.. dia mlah tertawa sperti orang yg tdak waras.
"ahahahaha................ ini semua karena ayahmu yang telah merebut Kinar dariku".
Kinar adalah nama ibuku, memng Yuri mmiliki wajah yang sma deng ibu kami, jdi alasan dia menyayngi Yuri krna Yuri sangat mrip dngan ibu. begtu laknat manusia ini, dan Yuri yg bgitu bdoh tlah mencintai iblis itu, dia harus mati ditanganku.

aku menyrangnya dgan curtter, tapi dngn sigap dia mlpaskan curtter itu dari tanganku, trnyata dia pndai berkelahi juga. tapi dia tidak akan bisa mnglahkan aku, aku mnguasai berbgai ilmu bela diri dari brbgai bidang.
saat dia mulai terdsak krenaku, dia mngeluarkan pistol dari laci kamarnya. dia mnmbakku, lengn kiriku trtembus pluru. tak peduli dgn lenganku, aku kembali menyerangnya dengan memegangi tanganny.
karena bunyi ltusan tmbakan, Dai mendkati kami
"kakak..... paman... apa yg kalian lkukan?" sraya dia berlari mbghmpiri kami yg tngah brkelahi.
lalu tiba - tiba saja terdngar ltusan peluru yg kedua, pluru itu menenbus dada Dai,

Aku berlari mendekati Dai, saat itu terlhat Dai yg mrenggang nyawa.
"kakak......"
"Dai.... kuatkan dirimu Dai...,"
"knapa kak.... knapa jd bgini..."
nafas Dai terhenti, dia mati ditangan iblis haus darah itu.

hatiku mlai dipenuhi dengan kegelapan, dia mrnggut kedua adikku. dengan langkah yang cpat, tanpa menghiraukan luka di lenganku, kudekati dia. otakku mulai tak terarah, jiwaku seakan akan hilang dalam kegelapan yang begitu dalam.
semuanya sudah tidak terarah, hanya telingaku yang mendengar, 4 buah letusan peluru.
yang semuanya menembus tubuhku, aneh... walau tubuhku yang telah tertembus peluru, tapi tetap bergerak mnuju iblis yang haus darah itu.
tapi tetap saja, aku yang memiliki kterbatasan, aku roboh bergelinangan darah, yang semuanya keluar dari tubuhku.

apa aku akan mati juga ditangan manusia itu?

Tidak.... Demi Tuhan aku tidak ikhlas bila aku harus mati ditangannya......

Hatiku skarang telah jatuh sangat dlam, sperti bulan yg slmanya tertelan gerhana. Smuanya jd glap, semuanya, sesaat aku seperti masuk dalm kmatian yang telah menelanku hidup - hidup.

tiba - tiba saja aku terbangun, kurasakan belaian yg hangat. ketika ku buka mata, seorang gadis yg manis tersenyum.

"nenek.... dia sudah sadar....", triaknya
"jangan teriak - teriak.... ini rumah sakit..", kata seorang nenek yang msuk kkamarku,
ternyata aku berada dirumah sakit, tapi kapan? siapa?
ingatanku msih mlayang, msih terbayang - bayang suara tembakan, suara tawa iblis itu, suara adikku yg merenggang nyawa.

"saat ini kau di rumah sakit, kau kami temukan disungai, ditubuhmu banyak sekali luka tembak, siapa namamu nak?"

apa? aku mereka temukan disungai. aku tahu sekarang, dia membuang tubuhku krena menyangka aku telah mati. mungkin juga Dai.

"namaku.. Asasin."
kuberikan nama palsuku, pngalaman mbuatku tdak percaya pda siapapun.

seminggu sudah aku dirumah sakit, cucu dari nenek itu slalu menjngukku. dia anak yg ceria, stiap hari mnjengukku smbil membawa bunga lili putih.
katanya, aku sudah mnyelamatkannya disungai. tapi kapan? dari apa? aku sama sekali tidak ingat.

kalau aku melihatnya aku jadi ingat dengan Yuri adikku. banyak juga ksamaannya dengan Yuri, dia slalu bersnandung ketika mletak bunga lili di vas bunga dimejaku.
suaranya sngat lmbut, terkdang aku merasa sangat nyaman bila dia bersenandung.

"dia itu sebenarnya trauma dengan laki - laki, tapi entah mengapa denganmu dia sama sekali tidak takut, mngkin karena kau telah mnyelamatkannya ya, atau mgkin krena wajahmu yg lmayan manis sperti prempuan, ahahahahaha.............", kata nenek gadis itu,

nenek itu mngatakan juga, kalau dia pernah hampir dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri ktika usia 7 th, dan tdak hanya itu saja dia juga pernah dilecehkan oleh teman - teman lelakinya di sekolah. semua itu yg mnyebabkan dia menjadi trauma terhadap laki - laki.

setelah kluar dari rumah sakit, nenek itu memntaku untuk menjadi pngawal pribadi untuk cucunya.
"akhir - akhir ini cucuku sedang diincar oleh seseorang, aku hanya memiliki satu orang cucu, ibunya meninggal saat dia lahir, ayahnya saat ini ada dirumah sakit jiwa, dia pewaris satu - satunya yg aku miliki".

nenek itu seorang yg amat kaya raya, kmungkinan yg mngincar cucunya pasti orng yg mngingnkan kekayaan dari nenek itu, atau mgkin ada motif lain.
yah.. demi kebaikan mereka yg telah menolongku, aku akan menjadi body guard untuk cucunya.

aku amat bersyukur tlah ditolong oleh mreka, ini sngat mguntungkanku, untuk smentara aku bisa mnyembunykan diriku, stelah keadaanku pulih aku akan mncari orang itu. iblis yang telah mmbunh kdua adikku, dan juga yg tlah membunuhku.

aku terlahir menjadi orang yg baru, Tuhan tlah membrikanku ksempatan untuk balas dendam.

AKU AKAN MENCARIMU IBLIS...

AKAN KU ADILI KAU DENGAN TANGANKU SENDIRI.........

TUHAN MEMBERIKU SATU NYAWA LAGI, DEMI UNTUK MEMBALASKAN DENDAMKU KEPADAMU.

DENDAM KEDUA ADIKKU AKAN KUBALAS SEMUANYA..............

entah berapa lama aku koma, nenek itu mengatakan kalau hampir 2 bulan aku tidak sdarkan diri, rambutku juga telah panjang sekitar 6 cm.
keadaan ini sangat mnguntungkanku, kubiarkan rambut panjang ini, ku cat dengan warna coklat, dan memsang lensa kontak berwarna biru.

nenek itu sempat bertanya kenapa aku mengubah gayaku, kubilang agar orang yg mngincar cucunya tidak mengenaliku yg pernah menyerangnya.

beberapa hari setelah aku kluar dari rumah sakit, aku melihat dalam sebuah koran lama, kalau rumah pamanku terbakar, dan semua penghuni rumah itu kecuali pamanku menngal krena kbakaran.kebohongan yang telah keparat itu sebarkan untuk menutupi dosa - dosanya.
dan sehari stelah pemberitaan itu, ayahku gantung diri. itu juga kuketahui melalui media televisi.
kenapa kegelapan ini selalu menghampiriku, skarang aku sudah tidak memiliki siapa - siapa lagi, semua karena IBLIS KEPARAT ITU.
dan tidak ada sama sekali pemberitaan tentang SI BERENGSEK ITU, dia bagai lenyap termakan malam.
aku bersumpah selama nyawa ini masih berada di jasad ini, dia harus mati dengan sangat menydihkan seperti seekor ANJING yang tertabrak berkali kali....
aku bersumpah...

"Tuan pengawal?? knapa kau terlihat marah??" tanya gadis itu.
"tidak apa - apa nona,"
"tuan pengawal tidak pernah tersenyum, selalu bertampang serius ya...."
Bukannya tidak pernah, tapi selama dia masih hidup aku tidak akan pernah tersenyum apalagi tertawa.


2 bulan sudah aku menjadi bodyguard untuk cucu nenek yang dikenal dengan nenek yakuza itu. sebutan itu sudah ada sejak 10 tahun yg lalu, itu pengakuan dari salah satu pengawal nenek itu yg telah ikut bersamanya selama 5 tahun. yah.. mngkin karena pembawaan nenek itu yg agak keras sehngga dia dijuluki seperti itu,
gadis itu sangat ceria dan manis, smua pengawal, juga pelayan mencintai cucu nenek itu. nenek itu pernah mengatakan cucunya sdang diincar seseorang.
ternyata yg mengincarnya adalah seorang laki - laki yg mrupakan suruhan dari orang yang ingin merebut kekayaan nenek itu, laki - laki itu tdak ingin mengatakan siapa yang menyuruhnya, akhirnya laki - laki itu dipenjarakan tanpa kami tahu siapa otak dibalik semua perncanaan itu.

nenek itu sangat berterimakasih kepdaku, sehingga dia mempercayakanku untuk menjadi pengawal tetap untuk cucunya. khidupanku disana juga sangat terjamin, smua yg kbutuhkan sudah tersdia, mngkin krena aku adalh body guard khusus untuk cucunya. gadis itu jga sangat baik kepadaku, stiap pagi dia meletakkan bunga lili di vas bunga dimeja kamarku, memberikanku kue buatannya.
seakan akan cahaya, saat dia bersenandung ketika meletakan bunga lili itu di kamarku. senymannya juga manis.
cahaya gadis itu seakan akan ingin menembus dinding glap yg ada dihatiku, tapi tidak akan bisa.
kegelapan ini sedalam laut pling dalam yang pernah ada.

"aku mencintaimu tuan pengawal, orang bilang kau itu mesin pembunuh, bukan, kau bukan mesin pembunuh. dibalik dinginnya hatimu aku tahu kalau kau berhati lembut", seraya dia memyentuh tanganku. tapi dengan cepat kulepaskan gengaman tangannya.
"tidak akan mungkin nona, kita sangat berbeda",
mendengar pengakuanku dia hanya tersenyum dan berkata
"suatu saat, akan kutembus pertahan hatimu. aku yakin itu".lalu dia pergi.
mana mungkin aku bisa memikirkan yg lain, hatiku masih terpenuhi dendam kepada KEPARAT ITU.


selama aku menjadi pengawalnya, aku tidak hanya diam. nenek ini mmliki kkuasaan yg besar, aq harus memanfaatkannya, aku mengrahkan 2 orang pngawal yang diberikan nenek itu khusus untukku, untuk mencari SI IBLIS KEPARAT ITU.
trnyata tdak sesulit yg kubayangkan, iblis itu ternyata bekerja disebuah anak perusahan milik nenek itu.

KUDAPATKAN KAU...........
TAK AKAN KUBIARKAN KAU LARI LAGI
KALI INI KAU HARUS MATI DITANGANKU......

Ternyata KEPARAT bekerja disalah satu anak prusaan nenek yakuza, Tuhan sangat - sangat adil, dngan ini aku bisa membunuhnya lbih kejam lg.
tidak... aku tidak ingn langsung membunhnya, aku ingn dia menderita lebih dari yg pernah Yuri rasakan.

dengn segala kecakapanku dalam bkerja, nenek yakuza mempercayakan aku untuk menjadi tangan kanannya, dalam mengurus perusahaan, aku memang blum bergelar sarjana, aku putus kuliah, tapi gelar siswa terbaik nasional kusandang.
kugunakan semua kekuasaanku untuk menjatuhkan KEPARAT itu, sangat mudah bagiku. ku fitnah KEPARAT BUSUK itu telah mlakukan tndakan korupsi pada anak prusahaan itu shingga prusahaan itu nyaris jatuh, bangkrut semua bukti - bukti kurekayasa. untuk menambah kepercayaan nenek itu akan kemampuanku, dalam waktu 3 bulan ditanganku perusahaan yg hmpir bangkrut itu kembali menjadi normal. dengan kekuasaan nenek yakuza, dan diperkuat argumen - argumenku, dia ku dipecat dengan tidak hormat, aku menyita semua kekayaannya,

"manusia seperti kau tidak pantas ada diperusahaan ini, ",
dengan pndangan sangat tajam kupecat dia, dan dia sama skali tidak mengenalku, berkali kali dia bersimpuh berlutut kpadaku, tapi dengan pandangan seperti melihat seekor anjing kampung, kuperintahkan security untuk menyertnya kluar.

kebejatan dan kekejamanmu, tak sebanding dengan apa yg aku lakukan sekarang. ini tidak seberapa.

kuperintahkan anak buahku untuk menyelidiki'a, kubuat dia sengsara, kuperintahkan preman - preman untuk menyeretnya kesebuah gudang yg telah aku tentukan, aku ingin membunuhnya pelan - pelan disana.
keesokan harinya anak buahku berhsil menangkapnya, tak lama mndengar kabar itu. aku lansung mnju kegudang itu.
SI BRENGSEK itu, diikat dengn tangan diatas, banyak luka babak belur, anak buahku telah melakukan hal yg bnar. saat aku kesan dia dalam keadaan pingsan.
kuperintahkan pda anak buahku untuk mnyiramnya dengan air.

"IBLIS sepertimu, sharusnya mndapatkan perlakuan lbih buruk dari ini,"
dia terbangun
"Assasin..?"
"bukan.... aku adalah orang yg telah kau bunuh.......,"teriakku.
"Sa.... Sakuya?"
ternyata dia tidak lupa dngn orang yg tlah dia tembak dngn 5 pluru dan dibuang jasadnya k'sungai.

kusiksa dia denagn cambuk pdang yg kumiliki,
aku sudah tidak tahan lagi, kuambil Pedang yg kumiliki, aku ingn mnyudahi semuanya. kegelapan dihatiku seakan memakan diriku seutuhnya.
tapi tba - tba cucu nenek itu datang, Hikari namanya. dia memelukku dari blakang.

"apa yg kau lakukan Assasin? balas dendam bukan jlan satu satunya",
"Hikari...."?

dia mengtahui smuanya dari buku harian yg kumiliki, buku harian berwarna hitam, yg tertulis kenangan - kenangan burukkku. dia juga mengikuti smpai kesini.

"kau tidak boleh jatuh dalam dendam, aku mencintaimu Assasin, sadarlah, bukan ini yg sbenarnya yg kau inginkan, kau akan menyesal, kau akan menjadi sperti orng itu",
dia memelukku dngn erat, entah mngapa hatiku seakan akan luluh. apa yg aku lakukan? knapa hati ini menjadi glap? aku... merasa... menjadi orang yg sama dngannya.

saat aku tenggelam dlam plukan Hikari, tiba - tiba saja KEPARAT itu berhasil mlepaskan iktannya, seseorang mlepaskan ikatannya. dngan cpat Hikari direbut oleh slah satu seorang laki laki berbaju hitam, dan aku pun di tahan oleh dua orang laki laki brbadan bsar.

"Bos..." kata Keparat itu kpada salah seorang pria berjas kulit berwarna coklat, aku tahu dia, dia orang kpercayaan nenek yakuza, Pak Hakim.

"kau... lpaskan Hikari", triakku.
ternyata orang itu yg mngincar kekayaan nenek yakuza, dia juga yg mnyuruh seseorang untuk mncelakai Hikari, dan keparat itu bekerja untuknya.
aku dipukuli oleh 4 orang anak buah Hakim aku berusaha melawan tapi mereka menembak kedua kakiku, lengan dan perutku, begitu banyak darah yg aku keluarkan aku sama skali tdak bisa bergerak.hanya terdengar suara Hikari yg menangis dan terus terusan meneriakkan namaku kedua anak buahku juga mati ditembak oleh mreka, keparat itu juga ikut - ikutan mengahajarku.

"anak ingusan macam kau, tidak akan prnah bisa membunuhku, slama aku bersama Tuan Hakim aku akan aman",

mereka membawa Hikari, aku mencoba mngejar mereka, tapi luka - luka ku membuatku tdak bsa bergerak.

AKU TIDAK INGIN MATI.........

AKU TELAH GAGAL MELINDUNGI KELUARGAKU

AKU TIDAK INGN KEHILANGAN SATU - SATUNYA ORANG YG KUCINTAI LAGI

TUHAN... SEKALI LAGI, BUKAN UNTUK BALAS DENDAM, BERIKAN AKU KEKUATAN, AKU INGIN MELINDUNGI SATU SATUNYA CAHAYA YG KUMILIKI...

Cahaya...
Ku inginkan adalah bermandikan cahaya...
aku tidak ingin, sangat tidak ingin tenggelam selamanya dalam kegelapan, berkali kali aku terus terjatuh dalam kegelapan.

tapi skarang aku memiliki cahaya, dia yang selalu bersamaku, dia yg slalu membuatku tersenym, sudah sangat lama aku tidak bisa tersenyum lagi.
tapi karena dia aku bisa tersenyum kembali. bersamanya membuatku lupa akan dendam yg kumiliki.
dia mngajarkan arti hidup yg sbenarnya.
Dendam bukanlah segalanya, dendam akan membuatmu jatuh dalam kehinaan terhadap diri sendiri, dendam tidak akan membuat bahagia, dendam menghitamkan hati selamanya. dendam akan menimbulkan dosa yg sangat besar. dan selamanya kita akan terpuruk dalam dosa itu.
itu yg dia ajarkan kepadaku

tapi skarang cahayaku direbut oleh IBLIS yg haus akan darah dan kekuasaan.

TUHAN... aku yg salah, jngan kau rebut orang yg kucintai,

sekarang aku tahu, kenapa TUHAN memberikan nyawa padaku dekali lagi, agar aku bertemu dengan Hikari, cahaya yg akan mnerangi hatiku.

penyesalan tidak akan mngembalikan Hikari, aku harus merebutnya, sekali lagi,
sekali lagi TUHAN .... kumohon berikan aku nyawa, sekali lagi....

Aku kembali terbangun dirumah sakit, tapi kali ini bukan sosok gadis manis yg kulihat. nenek yakuza orang pertama yg kulihat.
nenek yakuza memaafkanku,

"aku tdak akan mnylahkanmu, aku jga bersalah, Hakim... aku tidak percaya kalau dia mempnyai niat busuk terhadapku, aku akan menyerah... akan kuserahkan seluruh hrta bendaku, demi kembalinya cucuku, kali ini kuharap kau tdak boleh ikt campur, bila kau mati Hikari pun akan mati,"
nenek itu kluar dari kamarku.

Hikari bukanlah harta benda nenek itu seorang, dia juga harta bendaku satu satunya.
harta benda?

aku ingat, dia msih mmakai gelang yg kubrikan padanya, dalam glang itu kumasukan chip placak, agar aku bisa melacak keberadaannya sewaktu - waktu.

malam itu aku kabur dari rumah sakit, aku kembali kerumah nenek itu tanpa orang lain mngetahui, walau terluka tapi gerakanku saat mnyelinap msih sangat halus. tidak.. bukan karena kemampuanku, karena niatku yg kuat, keinginan ingin menyelamatkan Hikari lah yg amat kuat, sehingga luka tembakan 5 peluru ini sama skali tdak berasa. segera aku mnyelinap kekamar pribadiku, kuambil alat pelacak, dengan segera kutemukan lokasi dimana Hikari, ternyata tidak jauh dengan lokasi gudang tempat aku mnyekap si BRENGSEK itu.

keesokan, hari perjanjian antara Hakim dan nenek Yakuza, mereka mlakukan pertemuan di perusahaan utama milik si nenek sekitar jam 12 siang, disana Hakim meminta agar nenek mendatangani pejanjian penyerahan seluruh harta bendanya, dihadapan notaris dan seluruh direktur perusahaan milik nenek.

aku memang tidak ikut campur dalam pertemuan itu, karena pada pagi harinya, aku sudah pergi k'tempat dimana Hikari disekap, mereka tidak boleh menang, nenek yakuza tlah membesarkan perusahaan itu dengan tangannya sendiri, itu semua tidak boleh jatuh pada orang yg haus kekuasaan seperti Hakim.

penjagaannya lmayan ketat, tapi itu tdak sulit untukku, dengan bermodalkan pistol dan pedang milikku aku menyelinap dan menghajar sluruh penjaga disana, pada awalnya rumah itu memliki sistem pengamanan yg amat ketat bahkan pengamanannya hampir sehebat pengamanan di gedung putih di Amerika. dengan kemampuanku menghack, semua sistem mati dalam htungan menit. pengalamanku dalam menyelamatkan Hikari yg berkali kali diculik orang sudah amat cukup. aku jga tlah mnghubungi polisi, setengah jam setelah aku masuk, polisi berhasil mnyekap smua penjaga diluar, yg memang tlah ku lumpuhkan.

alat pelacakku menunjukan Hikari dalam sebuah kamar. kudobrak pintu kamar itu. disana memang ada Hikari yg disekap dan ditodong dngan pistol oleh si BRENGSEK itu, paman yg tlah membunuh sluruh keluargaku.

"jatuhkan senjatamu anak ingusan, atau dia akan mati", seraya mnodongkan pistol itu kpada Hikari.
"Assasin....", Hikari yg mnangis.
"aku bkanlah anak ingusan sperti dulu, anak ingusan yg hanya menginginkan dendamku terbalas", kataku sambil mngarahkan pistol kepada orang itu dan berjalan mndekat ke orangnya.
"menyerahlah berengsek.....", kataku, lalu aku menembaknya tepat dilengannya, dia terguling kesakitan, Hikari berlari kearahku. aku memeluknya dngan erat.

aku tlah berhasil mnyelamatkannya. tapi tiba - tiba terdengar ltusan pistol, Hikari tertmbak tepat di punggungnya.

"aku yg mnang Assasin......" katanya seraya berlari keluar.

aku sempat terdiam, yg kulihat adalah Hikari yg menyentuh wajahku sambil tersenyum.
"Assasin..... aku.. blum mndengar kau katakan "aku cinta padamu" untukku.......,"
"aku mencintaimu... aku mencintaimu.... aku mencintaimu.....," kukatakan itu berkali kali seraya memeluknya dngan erat, Hikari pun pingsan, kaku sperti mati.
tak lama polisi datang, dan jga tim medis. memang tdak hanya polisi yg kuhubungi tapi jg tim medis kepolisian. beberapa polisi mngejarnya
"dia tidak apa-apa, percayakan pada kami," kata slah satu tim medis.

aku pun ikut mengejar si BRENGSEK itu, dia polisi berpencar keseluruh hutan blakang rumah tempat Hikari disekap.
aku berhasil mnemukannya didkat jurang,
"ayo.... bunuhlah aku... kau ingin membunuhku kan",
"menyerahlah paman, saat ini aku tidak ingin membunuhmu, sudah cukup dendam yg kupendam, apa yg slalu Hikari katakan padaku benar, dendam akan membawamu menjadi orang yg pling kau benci, aku tidak ingin mnjadi orang yg sama dnganmu, mngakulah pda hukum atas dosa - dosamu",
"hukum tidak akan terlalu mmberatkanku, tidak ada bukti kalau aku telah membunuh Dai, tidak ada bukti kalau aku jga tlah mmbunuh ayahmu, aku tlah mnghilangkan semuanya dengan membakar rumahku",
"rekaman ini sudah sngat cukup, kau akan dipenjara seumur hidup", aku mngeluarkan rekaman dibalik saku bajuku. dengan ini, kasus penyebab kmatian Yuri, kasus kmatian Dai dan kmatian ayah terselesaikan.

dia diam dengan wajah yg pucat.
"kau menang Tuan Assasin , tapi sayang aku tdak ingin mmbusuk dipenjara, Sakuya.... smpai berjumpa di neraka", dia melompat kejurang.
aku berlari melihat jurang itu, iya.. dia jatuh dan mati membentur batu - batu yg ada dijurang itu.
tak lama polisi datang. Operasi pnyelamatan Hikari tlah selesai.





sebulan sudah dari kejadian itu, setelah Operasi penyelamatan Hikari, Hakim ditangkap tepat pada saat jam dimana diadakan perjanjian dngan nenek yakuza, ternyata Hakim juga salah seorang bandar pngedar narkoba yg sdang dicari keberadaannya, nenek yakuza sempat memarahiku, karena mmbahayakan nyawa Hikari dan jga kenekatanku utuk menerobos bahaya. kepolisian sangat berterima kasih kepadaku, mereka menawariku untuk bergabung dalam kepolisian sebagai detective, krena kemampuanku dalam mmasuki pengamanan paling sulit yg smpai skarang tidak ada yg dpat mlakukannya. dan juga analisaku terhadap beberapa kasus yg tidak dapat dipecahkan kepolisian, stelah kasus penyelamatan Hikari,
aku menerima tawaran tersebut. untuk mnebus dosa - dosaku, aku ingin mnyelamatkan banyak orang. akhirnya kuputuskan untuk kuliah Hukum di Inggris.

Hikari sempat mrajuk kepadaku, setelah kubujuk dan dibujuk oleh nenek yakuza, dia memperbolehkanku untuk pergi sekarang.

sekarang ini dia mengantar kepergianku kebandara.
" sudah waktunya, aku pergi ya....",
"kau tidak boleh melirik wanita lain, tidak boleh selingkuh, tidak boleh telat makan, tidak boleh kedinginan, tidak boleh....",
karena banyak omong langsung saja kucium bibirnya, lalu mendekapnya erat - erat.
"untuk mendapatkanmu aku harus mempertaruhkan nyawaku, kau satu - satunya yg kucintai",

pesawatku berangakat, aku meninggalkan Indonesia, meninggalkan Hikari, sebuah foto aku dan dia yg saat ini kupandang, akan menjadi cahaya yg trus menerangiku untuk mlangkah lebih maju.
dan sekembalinya aku. misi pertamaku adalah menikahinya.

kata orang kegelapan untuk cahaya, cahaya untuk kegelapan,
tapi kusanggah sekarang

CAHAYA (HIKARI) HANYA MILIKKU SEORANG

YANG SAAT INI MENJADI AWAL DARI CAHAYA DIHATIKU




tag:
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Translate